Minggu, 03 Mei 2020

SEJARAH HURUF D || KEHIDUPAN SOSIAL SUNDA || JARANG DIKETAHUI

Makna Huruf D dalam Kehidupan Sosial Orang Sunda



Membahas tentang bahasa pasti kaitannya dengan pengucapan dari mulut manusia, Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau, beragamnya suku, bahasa tentunya akan berpengaruh pada bagaimana cara pengucapan seseorang akan kata/tulisan pasti berbeda-beda.

Salah satu suku terbesar di Indonesia yaitu Sunda, Sunda adalah suku yang memiliki keunikan terutama dalam bahasa dan pengucapan, contoh: dalam bahasa sunda bahasa cara menawarkan atau meminta saja diaesuaikan dengan umur/usia.

Banyak keunikan-keunikan yang ada dalam bahasa sunda, kali ini saya tidak akan bahas tentang bahasa yang memang sifatnya umum dan mungkin telah banyak dibahas oleh blog atau artikel lain. Kali ini saya tertarik pada huruf D di dalam kehidupan sosial orang sunda. Ok, sebelum kita bahas lebih lanjut, bisa kita baca dulu kata-kata di bawah ini sebagai bukti dan referensi:

Bandung - Banung
Padalarang - Plarang
Puwakarta - Pulakarta
Cianjur - Cianyur
Senal - Sendal
Muning -Munding
Hanyakal - Hanjakal
Punung - Pundung
Kenang - Kendang
Munur - Mundur
Mangih - Manggih
Dan masih banyak lagi, 

mungkin sudah terbayang oleh kita, banyak kan kata yang tanpa kita sadari sering diucapakan atau didengar? Kata yang memggunakan huruf D dalam bahasa suna/sunda ditafsirkan sebagai salah satu huruf ngota/keren (tidak kampungan/udik).

Ini nyata memang begitu adanya, mengapa? Baik, kita pada umumnya menganggap bahwa orang yang berbahasa Indonesia itu adalah orang kota, kenapa demikian? Sebab setiap bahasa sunda yang memakai huruf D hampir atau sama dengan kata di dalam bahasa Indonesia.

Tafsiran atau anggapan akan hal itu menyugesti banyak orang ketika mendengar orang lain mengucapkan kata tanpa huruf D dicap sebagai orang kampung, ini yang terjadi walaupun pada dasarnya belum tentu sesuai dengan kamus bahasa sunda (kata yang diklem sebagai kata kota/kampungan).

Bahasa dalam kehidupan sosial juga mempengaruhi hubungan atau interaksi. Anggapan atau sangkaan yang pada ujungnya saling menuduh atau saling memvonis. Intinya dalam kehidupan kita semua sama di hadapan Tuhan adalah Mahluknya.

Makna D yang saya bahas tadi bukan berarti menpesialkan huruf D dari huruf lain, ini adalah ungkapan realita yang ada yang memang kita rasakan sehari-hari. Mungkin bukan hanya di sunda di daerah atau suku lain juga pasti ada. Sekali lagi saya tidak masuk pada ranah Salah-Benar/Sesuai-Tidak Sesuai melainkan sebagai batas diri atau intropeksi diri untuk kita semua.

Jika ada salah kata atau apapun yang tidak sesuai ini murni kesalah penulis, bisa hubungi penulis langsung melalui kontak yang tertera di bawah atau bisa langsung ketik di kolom komentar. Ds Dahlan


facebook Dede Salim Dahlan
Instagram DS Dahlan
youtube DS Dahlan Stones

Tlp/WA. 081802026645
email. dedesalimdahlan@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih